Penyebab Penyakit Rematik


Berikut gejala yang sering terjadi pada penyakit rematik :
1. Nyeri pada anggota gerak
Rasa nyeri pada anggota gerak merupakan keluhan utama para penderita rematik. Biasanya, rasa nyeri timbul ketika melakukan geraka tertentu atau setelah melakukan aktivitas. Nyeri juga dapat timbul ketika istirahat yang tidak ada hubungan dengan masa gerakan sebelumnya, atau pada pagi hari ketika bangun tidur. Rasa nyeri tersebut tidak hanya dipersendian, tetapi juga menyebar hingga ke semua ke seluruh tubuh. Nyeri yang menjalar secara tajam ke seluruh tubuh menandakan nyeri saraf.

2. Kelemahan otot
Pada umumnya, gejala yang mengiringi nyeri adalah otot-otot terasa capek dan lemah. Dalam waktu yang lama kelemahan otot tersebut dapat menimbulkan atrofi (pengecilan) otot yang bersangkutan. Dalam hal ini disebabkan oleh proses rematismus yang berjalan cukup lama. Jaringan yang terkena proses patologik, yaitu saraf pergerakan (saraf motorik) atau otot.

3. Peradangan dan bengkak pada sendi
Jika sendi mengalami peradangan maka sendi akan membengkak, warna kulit terlihat memerah, nyeri dan terasa panas setempat dan sakit jika diraba. Terkadang, pada kulit akan timbul bercak-bercak dan jika ditekan agak nyeri

4. Kekakuan sendi
Persendian yang terkena rematik menjadi kaku dan susah digerakkan. Namun, kekakuan juga dapat disebabkan oleh otot yang tegang secara berkesinambungan.

5. Kejang atau kontraksi otot
Saat kejang, otot-otot menggumpal dan terasa sebagai benjolan yang keras. Dengan mengurut dan menggerakkan anggota tubuh, dapat membantu meredakan kontraksi otot yang tegang dan keras.

6. Gangguan fungsi
Lambat laun, rasa nyeri, kekakuan, dan kelemahan otot akan berpengaruh dalam melakukan aktivitas keseharian. Gangguan fungsi tersebut dapat mematahkan semangat kebanyakan penderita rematik. Gangguan fungsi tersebut sering menjadi keluhan utama penderita rematik, seperti tidak dapat berjalan karena lutut atau tumit sakit, atau tidak bisa berbalik karena pinggang terasa sakit.

7. Sendi Berbunyi (Krepitasi)
Sebagian orang usia muda dapat menghasilkan bunyi-bunyian jika menekukkan persendian pada jari-jari tangan, kaki, atau yang lainnya. Meskipun demikian, bukan berarti mereka itu akan terkena rematik.Pada penyakit rematik, dapat dirasakan adanya bunyi berderak yang dapat diraba dan didengar

8. Sendi Goyah
Sendi yang posisi nya goyah dapat terjadi karena kerusakan rawan sendi atau ligamen yang robek. Selain itu, dapat disebabkan juga karena adanya peradangan atau trauma pada ligamen dan kapsul sendi.

9. Timbulnya Perubahan Bentuk
Rematik yang parah dapat menyebabkan perubahan bentuk organ tubuh atau kecacatan. Kelainan ini hanya terjadi pada jenis rematik tertentu terutama pada rematik sendi (artikuler), seperti rheumatoid arthritis, gout, dan osteoarthritis. Biasanya, perubahan bentuk terjadi pada sendi-sendi jari tangan dan sendi antar ruas jari yang terlihat bengkak dan bentuknya berubah. Osteoarthritis yang menyerang sendi lutut kadang dapat menyebabkan kaki berubah bentuk menjadi O. Sendi-sendi yang terserang rheumatoid arthritis dapat berubah menjadi bengkok. Sendi yang terserang gout menimbulkan tonjolan yang disebut dengan tofus.

10. Timbul Benjolan/Nodul
Umumnya, benjolan timbul pada rematik gout kronis, disebut tofus. Tofus merupakan endapan seperti kapur di bawah kulit atau di dalam sendi yang menandakan adanya pengendapan asam urat. Pada rheumatoid arthritis, juga dapat timbul benjolan yang disebut nodul reumatoid, yaitu massa berbentuk bundar atau oval yang tidak lunak di bawah kulit. Benjolan kecil yang timbul pada sendi antar ruas jari tangan paling ujung disebut nodus herberden atau benjolan heberden.
Selain menyerang persendian, penyakit rematik juga menyerang otot dan urat. Pengobatan pada penderita rematik secara umum ditujukan untuk menghilangkan / mengurangi rasa nyeri, menghilangkan gejala inflamasi (peradangan), dan mencegah terjadinya deformitas (perubahan bentuk) dan memelihara fungsi persendian agar tetap dalam keadaan baik.
“Pemilihan obat harus cermat, sesuai kondisi masing-masing pasien, jangan diobati sendiri,” kata dr. Handono Kalim, SpPDKR, Ketua Indonesian Rheumatology Association (IRA).
Sayangnya di masyarakat berkembang sejumlah mitos tentang rematik. Perkumpulan Masyarakat Peduli Rematik Indonesia (Permari) mencatat ada lima mitos yang berkembang di masyarakat.
1. Semua rematik disebabkan asam urat.
Tidak semua rematik disebabkan asam urat. Kasus rematik karena asam urat hanya ditemukan lima persen dari berbagai jenis rematik.
2. Peninggian asam urat akan menyebabkan rematik.
Asam urat dapat menyebabkan gangguan sendi, yang berakibat rematik. Tetapi rematiknya bisa diobati agar sendi-sendi tidak sakit atau ngilu. Jadi peninggian asam urat tidak berpengaruh pada rematik.
3. Udara dingin, mandi malam, kangkung, bayam, dan kacang-kacangan menyebabkan rematik.
Ini semua hanya mitos. Seperti halnya, mandi malam. Ketika kita mandi malam terasa dingin dan ngilu (linu) merupakan hal wajar. Linu yang merasakan adalah saraf. Saraf ini mengenali nyeri, dan pada suhu dingin ambang kepekaan saraf menurun. Jika mandi malam terasa dingin lalu nyeri atau ngilu karena kepekaan saraf menurun.
4. Rematik dapat diobati dengan menurunkan kadar asam urat dalam darah.
Pengobatan asam urat dan rematik berbeda. Pengobatan asam urat lebih kepada penurunan kadar asam urat itu sendiri, sedangkan rematik pada sendi.
5. Penyakit rematik hanya menyerang usia tua.
Rematik tidak hanya menyerang usia tua. Rematik dapat menyerang laki-laki dan perempuan usia produktif, mulai 25 tahun.

Dari berbagai sumber

Share:

0 10 :

Post a Comment